Pages

Terpopuler

Terpopuler

Thursday, October 14, 2010

Treatment Batubara


Adalah suatu fakta yang telah diterima secara luas bahwa coal treatment akan membawa dampak positif bagi lingkungan, termasuk di dalamnya adalah menurunkan emisi SO2, NOx, partikel dan CO2, melalui penyediaan batubara dengan kualitas yang bersih (clean coal) secara konsisten pada proses utilisasi di downstream.
Batubara mempunyai sifat dan content yang sangat heterogen, dan masing-masing berbeda antara batubara disatu negara dengan negara lainnya, satu tambang dan tambang lainya, bahkan dari satu lapisan dan lapisan batubara lainya. Pengotor utama adalah kadar abu pembentuk mineral dan kadar belerang, yang dalam beberapa hal menyelingi lapisan batu bara, ada pula melalui proses penambangan, dan terutama senyawa organik sulfur, nitrogen dan garam mineral – yang terikat secara organik pada batubara.
Pengotor ini mempengaruhi sifat batubara dan proses pembakaran, termasuk sifat dari emisi gas buang dan residu pembakaran. Coal beneficiation atau proses persiapan, yang juga sering diistilahkan dengan pembersihan batubara atau pencucian batubara, ditujukan untuk memisahkan dan mengeluarkan pengotor sebesar mungkin dan layak secara ekonomis. Coal beneficiation bertujuan untuk memisahkan batubara dari pengotor terutama dengan menggunakan perbedaan masa jenis. Proses persiapan batubara secara fisik bertujuan untuk membuang pengotor anorganik dan membiarkan pengotor yang terikat secara organik pada batubara. Belerang (Sulphur) adalah target utama untuk mengurangi emisi sulfur dioksida (SO2) yang mengikuti pembakaran. Ini adalah komponen anorganik (partikel pirit), dan organik terikat.
Coal beneficiation mungkin pada prinsipnya ditujukan kepada batubara bituminous dan antrasit, yang mencapai sekitar dua pertiga dari produksi batubara di seluruh dunia. Sekitar sepertiga sisanya dicuci. Di antara negara produsen terbesar batubara, umumnya batubara dari Amerika Serikat, Australia dan Afrika Selatan telah dicuci/dibersihkan sesuai batasan keekonomian, sedangkan di China, India, Rusia, Polandia dan beberapa negara produsen yang kecil, terdapat ruang untuk peningkatan penggunaan Coal beneficiation (Ghosh 2007).
Batubara Lignite dan sub-bituminous menimbulkan masalah yang berbeda. Meskipun kadar abu dan belerangnya rendah, batubara dikelas ini mengandung kadar air (kelembaban) yang tinggi, antara 20% - 60%. Hal ini akan menyebabkan berbagai macam masalah pada boiler berbahan bakar batubara, yang membutuhkan lebih banyak energi dan menyebabkan pabrik menjadi lebih tinggi, serta membutuhkan perawatan burner dan pipa batubara. Teknik Coal beneficiation termasuk pengeringan batubara secara efisien dan biaya seefektif mungkin.
Masalah lain dengan rendah peringkat batubara adalah pembakaran spontan. Kerentanan ini meningkat dengan waktu penyimpanan dan berbanding terbalik dengan peringkat batubara dan juga moisture content. Konsekuensinya, pengeringan batubara sebaiknya dilakukan segera sebelum pembakaran.

0 komentar:

Post a Comment