Pemanfaatan Batubara di Indonesia



Dari produksi batubara dalam negeri, sampai saat ini diserap oleh empat pelaku utama pengguna batubara yaitu listrik (PLTU), semen, industri lainnya (metalurgi, tekstil, kertas pulp), dan industri kecil. Dimana sektor listrik dan semen selama ini mendominasi pangsa kebutuhan dalam negeri dan diperkirakan akan terus menjadi konsumen utama
batubara hingga beberapa tahun yang akan datang. Mengingat semakin mahalnya sumber energi dari minyak dan gas bumi, serta belum optimalnya pemanfaatan sumber energi lain (sumber energi tak terbarukan) dan melimpahnya sumber daya batubara di Indonesia.
     Dari grafik produksi energi di Indonesia dari Tahun 2000 - 2007 terlihat bahwa batubara mengalami peningkatan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak dan gas bumi.
       Sementara itu, pada gambar dibawah ditampilkan grafik ekspor dan impor energi periode tahun 2005 dan pertengahan tahun 2008. Dari data nilai ekspor – impor energi, terlihat bahwa batubara memiliki nilai ekspor yang lebih tinggi dan tidak ada impor batubara sama sekali.

       Berkaitan dengan data produksi dan ekspor - impor energi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan atas pemanfaatan batubara di Indonesia.
       Seperti yang telah disebutkan diawal sub bab ini, sebagian besar dari batubara yang diproduksi adalah dipergunakan sebagai bahan bakar primer di PLTU. Pada tahun 2000 konsumsi total batubara untuk PLTU adalah sebesar 13,7 Juta Ton (60% dari produksi batubara), meningkat menjadi 19,5 Juta Ton pada tahun 2001 (71,3% dari produksi batubara). Konsumsi ini meningkat menjadi 35,3 Juta Ton ditahun 2007 4), dan tentu saja akan semakin meningkat seiring dengan akan dibangunnya pembangkit listrik berbahan bakar batubara baru seperti proyek 10.000 MW (Pulau Jawa 10 PLTU, dan luar Jawa 30 PLTU). Hingga pada 2010 mendatang, ketika semua proyek PLTU sudah beroperasi, menurut APBI (Asosiasi Perusahaan Batubara Indoensia) konsumsi batubara domestik akan mencapai 90 Juta Ton, atau akan terjadi kenaikan 40 Juta Ton dibandingkan dengan kebutuhan saat ini. Dalam gambar dibawah ini, ditampilkan rencana penggunaan energi primer untuk pembangkit hingga tahun 2010 di Indonesia.

Comments

Popular Posts