Tingkatan Kualitas Batubara
Tingkat
perubahan yang dialami batu bara, dari gambut sampai menjadi antrasit – disebut
sebagai pengarangan – memiliki hubungan yang penting dan hubungan tersebut
disebut sebagai “tingkat mutu” batubara. Batubara dengan mutu yang rendah,
seperti batubara muda dan sub-bitumen
biasanya lebih lembut dengan materi yang rapuh dan berwarna suram seperti
tanah. Batubara muda
memilih tingkat kelembaban yang tinggi dan kandungan karbon yang rendah, dan
dengan demikian kandungan energinya rendah
Batubara dengan mutu
yang lebih tinggi umumnya lebih keras dan kuat dan seringkali berwarna hitam
mengkilap seperti kaca. Batubara dengan mutu yang lebih tinggi, memiliki
kandungan karbon yang lebih banyak, tingkat kelembaban yang lebih rendah dan
menghasilkan energi yang lebih banyak. Antrasit adalah batubara dengan mutu
yang paling baik dan dengan demikian memiliki kandungan karbon dan energi yang
lebih tinggi serta tingkat kelembaban yang lebih rendah. (seperti terlihat pada diagram berikut).
Proses
pembentukan batubara dari gambut hingga antrasit, tentu saja dipengaruhi oleh terdapat
beberapa faktor seperti adanya perkembangan dan jenis tumbuh-tumbuhan, keadaan
lingkungan pengendapan, dan adanya proses geologi.
Perkembangan dan jenis tumbuh-tumbuhan
sangat berpengaruh sekali terhadap jenis dan akumulasi batubara yang terjadi.
Berbagai macam jenis tumbuhan dan bagian-bagian dari akar sampai bunga, antara
lain : vitrain yang terbentuk dari batang kayu yang keras dan merupakan
batubara yang porous.
Sementara
itu, keadaan lingkungan pengendapan batubara akan mempengaruhi jenis, kilap dan
peringkat dari batubara. Keadaan lingkungan pengendapan ini meliputi : cuaca,
iklim dan keadaan tanah maupun rawa-rawa tersebut. Batubara yang terendapkan
pada daerah tropis dan beriklim hangat akan membentuk batubara yang mengkilap,
sedangkan pada daerah dingin akan membentuk batubara yang kusam.
Sedangkan
proses geologi yang dapat mempengaruhi pembentukan atau peningkatan derajat
kualitas batubara, antara lain :
1. Intrusi yang menyebabkan batubara mengalami
metamorfosa kontak sehingga derajat batubara akan meningkat seperti di Tambang
Air Laya dan Balong Hijau.
2. Perlipatan yang
terjadi pada zona perlipatan yang kuat, batubara akan mengalami kenaikan
derajat.
3. Patahan atau zona patahan, batubara
akan mengalami metamorfosis akibat adanya dislokasi, misalnya : di Ombilin
Sumatera Barat.
Comments
Post a Comment