Proses Pembentukan Batubara


Pembentukan batubara dimulai sejak periode pembentukan Karbon (Carboniferous Period), dikenal sebagai zaman batubara pertama, yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Proses awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi gambut (peat), yang selanjutnya berubah menjadi batubara muda (lignite)
atau disebut pula batubara coklat (brown coal). Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, maka batubara muda akan mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batubara subbituminus (sub-bituminous). Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batubara menjadi lebih keras dan warnanya lebih hitam sehingga membentuk bituminus (bituminous) atau antrasit (anthracite). Dalam kondisi yang tepat, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga membentuk antrasit. Rank of coal atau tingkatan kualitas batubara digambarkan pada gambar 1 yang terdiri dari  :
1. Gambut (peat)
2. Lignit (brown coal)
3. Bituminus
4. Antrasit

Sumber : Pusdiklat PT. Bukit Asam, Tanjung Enim        
Gambar Tingkatan Kualitas Batubara

       Proses pembentukan batubara dari gambut hingga antrasit, tentu saja dipengaruhi oleh terdapat beberapa faktor seperti adanya perkembangan dan jenis tumbuh-tumbuhan, keadaan lingkungan pengendapan, dan adanya proses geologi.
       Perkembangan dan jenis tumbuh-tumbuhan sangat berpengaruh sekali terhadap jenis dan akumulasi batubara yang terjadi. Berbagai macam jenis tumbuhan dan bagian-bagian dari akar sampai bunga, antara lain : vitrain yang terbentuk dari batang kayu yang keras dan merupakan batubara yang porous.
      Sementara itu, keadaan lingkungan pengendapan batubara akan mempengaruhi jenis, kilap dan peringkat dari batubara. Keadaan lingkungan pengendapan ini meliputi : cuaca, iklim dan keadaan tanah maupun rawa-rawa tersebut. Batubara yang terendapkan pada daerah tropis dan beriklim hangat akan membentuk batubara yang mengkilap, sedangkan pada daerah dingin akan membentuk batubara yang kusam.         
 Sedangakan proses geologi yang dapat mempengaruhi pembentukan atau peningkatan derajat kualitas batubara, antara lain :
1. Intrusi yang menyebabkan batubara mengalami metamorfosa kontak sehingga derajat batubara akan meningkat seperti di Tambang Air Laya dan Balong Hijau.
2.  Perlipatan yang terjadi pada zona perlipatan yang kuat, batubara akan mengalami kenaikan derajat.
3. Patahan atau zona patahan, batubara akan mengalami metamorfosis akibat adanya dislokasi, misalnya : di Ombilin Sumatera Barat.

Comments

Popular Posts