PENELITIAN PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA PERINGKAT RENDAH

Penelitian peningkatan kualitas batubara peringkat rendah dilakukan Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) sejak tahun 1993. Pada mulanya penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk menurunkan kadar air bawaan sebagai persiapan pembuatan coal water mixture (CWM), yaitu campuran antara batubara halus dan air sebagai pengganti bahan bakar minyak terutama minyak berat di industri-industri yang biasa menggunakan boiler.


Percobaan dilakukan dengan menggunakan batubara peringkat rendah yang berasal dari beberapa daerah sekitar Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan beberapa metoda pengeringan, yaitu dengan carbontec drying, hot water drying dan steam drying dengan maksud untuk mendapatkan teknologi dan kondisi optimum dengan beberapa variabel percobaan. Ringkasan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa proses pengeringan dengan hot water drying mampu menurunkan kadar air bawaan sampai 91,2% dan stabil sampai minggu ke 10. Begitu pula halnya dengan proses steam drying, kestabilannya cukup baik dan mampu menaikkan nilai kalor paling tinggi.
Sedangkan proses carbontec drying mempunyai kestabilan yang paling buruk di antara ke tiga proses tersebut di atas, namun mempunyai keuntungan karena proses dilakukan pada tekanan atmosfir sehingga biaya dan resiko yang mungkin timbul paling kecil.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap proses pengeringan mempunyai keuntungan dan kekurangannya masing-masing.
Teknologi UBC (upgraded brown coal) yang diperkenalkan pemerintah Jepang melalui JCOAL kepada tekMIRA, mempunyai keuntungan karena suhu dan tekanan yang lebih rendah, yaitu 150°C dan 35 atm dengan penurunan kadar air yang cukup tinggi.
Keberhasilan penelitian UBC diharapkan mampu meningkatkan pemanfaatan batubara peringkat rendah yang merupakan cadangan terbesar batubara Indonesia sehingga dapat memberikan kontribusinya untuk meningkatkan ekspor di masa mendatang

Comments

Popular Posts